Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Timur

Fast, Efficient, and with Integrity

 
 

Workshop Peningkatan Akurasi Data Penerimaan Negara Di Wilayah Kalimantan Timur

Balikpapan-Kaltim, Cuaca mendung dan angin yang cukup kencang yang melanda kota Balikpapan ternyata ...

Sosialisasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 40/PMK.05/2009 Tentang Sistem Akuntansi Hibah Pada Jajaran POLDA Kaltim

Kepolisian Daerah Kalimantan Timur mengadakan Sosialisi Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 40/PMK.05...

Sharing Session : Membangun Komunikasi Egaliter dan Arena Peningkatan Kompetensi

Samarinda - Sharing Session??..ah.. mahluk apalagi ini? Mungkin itulah yang pertama kali terlintas d...

Sosialisasi Perencanaan Kas dan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara

Salah satu fungsi perbendaharaan adalah melaksanakan kegiatan perencanaan kas. Perencanaan kas merup...

Seminar Manajemen Kas : Optimalisasi Kas Untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Timur

Pagi itu suasana berbeda terlihat di Ballroom Hotel Mesra Internasional Samarinda. Beberapa orang pe...

  • Workshop Peningkatan Akurasi Data Penerimaan Negara Di Wilayah Kalimantan Timur

    Tuesday, 16 March 2010 18:19
  • Sosialisasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 40/PMK.05/2009 Tentang Sistem Akuntansi Hibah Pada Jajaran POLDA Kaltim

    Friday, 19 March 2010 15:46
  • Sharing Session : Membangun Komunikasi Egaliter dan Arena Peningkatan Kompetensi

    Tuesday, 23 March 2010 08:39
  • Sosialisasi Perencanaan Kas dan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara

    Wednesday, 31 March 2010 09:27
  • Seminar Manajemen Kas : Optimalisasi Kas Untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Timur

    Monday, 19 April 2010 07:13
 
 
 
 
 
 

Sharing Session : Membangun Komunikasi Egaliter dan Arena Peningkatan Kompetensi

Samarinda - Sharing Session??..ah.. mahluk apalagi ini? Mungkin itulah yang pertama kali terlintas dibenak sebagian pegawai Kanwil DJPBN Prov. Kaltim begitu menerima dan membaca Surat Edaran Kanwil bernomor SE-001/WPB.20/BG.0101/2010 tanggal 24 Pebruari 2010 yang mewajibkan seluruh pegawai Kanwil DJPBN Prov. Kaltim untuk mengikuti Sharing Session setiap hari Senin s/d Kamis jam 07.30 s/d 08.15 WITA di lobby kantor. Jika “ditilik-tilik” dari arti kata per katanya saja, sharing adalah berbagi, sedangkan session artinya sesi . Jadi sharing session adalah sesi berbagi. Berbagi apalagi? Berbagi cerita? Berbagi rejeki mungkin? berbagi pekerjaan? Atau mungkin berbagi cinta? “Hah!!…ga mungkinlah itu, konyol!!” sahut seorang rekan. “Hahaha...becanda Bro, jangan terlalu serius!!” timpal yang lain. Terlepas dari percakapan tersebut, dalam hati kecil kami memang terbesit pertanyaan-pertanyaan naif seperti itu yang terus dan terus muncul di benak kami. Seiring berjalannya waktu maka tibalah saat yang ditunggu-tunggu itu. Ya…tepat pukul 07.30 WITA tanggal 01 Maret 2010 bertempat di lobby kantor, semua pegawai tanpa terkecuali hadir, baik dalam keadaan terpaksa maupun sukarela, dan tentunya dengan beragam motif, tujuan, atau sebangsanya yang berpangkal dari keinginan untuk mencari tahu dan untuk menemukan jawaban dari rasa penasaran yang selama ini menghantui benak kami.

Sebagai inisiator yang memunculkan ide sederhana nan cemerlang ini, ibu Wiwieng Handayaningsih, tentunya harus tampil pertama kali, disamping untuk menjelaskan maksud dan tujuan dari idenya tersebut juga sebagai pembuka jalan untuk membuka wawasan dan meluruskan persepsi yang selama ini mungkin berbeda atau mungkin juga salah dalam memaknai sharing session ini. Dikatakannya, bahwa sharing session ini merupakan salah satu wahana atau ajang untuk bertukar pikiran, berbagi informasi pengetahuan terbaru baik yang terkait langsung dengan pelaksanaan tugas sehari-hari  atau hal-hal lain yang dianggap perlu diluar itu yang dikemas dengan gaya egaliter, terbuka, bebas tapi bertanggung jawab, dan transparan. Sedangkan tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan mengoptimalkan kompetensi pegawai (personal power).  Penjelasan yang singkat dan padat itu akhirnya menjawab keraguan yang selama ini menggelayuti pikiran sebagian pegawai. Disamping sebagai ajang untuk memenuhi kebutuhan akan berkomunikasi juga merupakan cara  yang efektif untuk merangsang kemampuan “berbicara” atau mengasah kemampuan untuk menyampaikan ide-ide kepada khalayak. Karena disadari atau tidak masing-masing individu memiliki kemampuan berbicara yang berbeda-beda. Ada yang mampu menyampaikan ide/pesannya hanya dengan beberapa patah kata, ada pula yang sulit untuk menyampaikan ide-idenya walaupun sudah berbagai cara dilakukan.

Terbukti pada sharing session pertama saja sudah terungkap beberapa masalah, diantaranya ada yang mengatakan bahwa “saya yakin bahwa saya ini memahami suatu peraturan tetapi saya merasa kesulitan untuk menyampaikan pengetahuan atas pemahaman saya itu kepada orang lain” ungkap seorang pegawai. Adapula yang mengatakan bahwa dirinya sulit jika berhadapan dan berkomunikasi dengan orang yang belum dikenal dekat, “bagaimana jadinya bu kalau saya ditugaskan sebagai Customer Service yang notabene harus berkomunikasi dan berhubungan dengan orang-orang luar??”. Terungkaplah permasalahan yang selama ini tertutup. “Itulah salah satu maksud dan tujuan diadakannya kegiatan ini disamping sebagai ajang berbagi ilmu pengetahuan juga sebagai ajang untuk membiasakan dan melatih diri untuk berbicara di depan umum serta untuk meningkatkan rasa percaya diri sehingga diharapkan nantinya dalam ajang apapun para pegawai dapat/mampu tampil, menjelaskan dan memunculkan gagasan-gagasannya tanpa terhambat oleh bayangan ketakutan yang tidak beralasan akan ketidakmampuannya untuk berbicara dan tampil dimuka umum”, papar beliau meyakinkan.

Dalam kegiatan hari pertama ini juga tercipta suatu yel-yel sebagai ciri khas Kanwil DJPBN Prov. Kaltim, dimana proses penciptaan yel-yel ini sebelumnya telah melalui suatu proses perdebatan dan adu argumentasi yang sedikit alot. Banyak sekali ide yang terlontar dari para pegawai  untuk menciptakan yel-yel ini namun akhirnya disepakati yel-yel tersebut adalah Treasury…Yes!! ucapan “Treasury” dilontarkan secara tegas oleh seorang pegawai lalu dijawab “Yes” oleh yang lain secara bersamaan dengan menyilangkan tangan kanan yang terkepal ke dada kiri. Ibu Wiwieng menjelaskan bahwa yel-yel ini akan menjadi alat pemersatu sehingga tercipta solidaritas dan kekompakan serta menumbuhkan rasa bangga menjadi bagian dari organisasi (esprit de corps). Pada kesempatan ini juga, disampaikan suatu cerita pendek yang penuh dengan pesan moral yang intinya adalah bahwa “sumber data/informasi yang sama dapat menyebabkan perbedaan persepsi dalam implementasinya bergantung pada latar belakang dan kemampuan individu yang menerima dan mengolah data/informasi tersebut”. Rupanya cerita pendek inilah yang menjadi filosofi perlunya sharing session.

Banyak sekali manfaat yang dapat dipetik dari acara sederhana ini, dengan kata lain sederhana tapi kaya manfaat. Bagaimana tidak, sharing session yang dilaksanakan setiap hari Senin sampai dengan Kamis dan dikemas dengan gaya serius tapi santai dan terbuka ini, selalu saja ada hal-hal baru dan bermanfaat bagi kebaikan bersama. Terkadang sharing session diisi dengan cerita-cerita inspiratif, kiat atau tips dan trik dalam menghadapi sesuatu baik mengenai pekerjaan atau diluar itu. Beragam tema/topik dan isu-isu hangat yang diangkat inilah yang memperkaya khazanah keilmuan pegawai serta menjadikan acara ini tidak membosankan. Harapan untuk menjadikan wahana Sharing Session ini sebagai tempat untuk berlatih, menggali potensi, dan meningkatkan hard maupun soft competency ini semoga saja dapat terwujud dan semoga acara yang sederhana ini dapat terus berjalan serta dapat memotivasi dan menginspirasi para pegawai demi kemajuan organisasi kita tercinta, Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Amiin. (mfa).

Inspired by         : R. M. Wiwieng Handayaningsih

Written by          : Meda Febriana Aquares_duktek2010