Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Timur

Fast, Efficient, and with Integrity

 
 

Workshop Peningkatan Akurasi Data Penerimaan Negara Di Wilayah Kalimantan Timur

Balikpapan-Kaltim, Cuaca mendung dan angin yang cukup kencang yang melanda kota Balikpapan ternyata ...

Sosialisasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 40/PMK.05/2009 Tentang Sistem Akuntansi Hibah Pada Jajaran POLDA Kaltim

Kepolisian Daerah Kalimantan Timur mengadakan Sosialisi Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 40/PMK.05...

Sharing Session : Membangun Komunikasi Egaliter dan Arena Peningkatan Kompetensi

Samarinda - Sharing Session??..ah.. mahluk apalagi ini? Mungkin itulah yang pertama kali terlintas d...

  • Workshop Peningkatan Akurasi Data Penerimaan Negara Di Wilayah Kalimantan Timur

    Tuesday, 16 March 2010 18:19
  • Sosialisasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 40/PMK.05/2009 Tentang Sistem Akuntansi Hibah Pada Jajaran POLDA Kaltim

    Friday, 19 March 2010 15:46
  • Sharing Session : Membangun Komunikasi Egaliter dan Arena Peningkatan Kompetensi

    Tuesday, 23 March 2010 08:39
 
 
 
 
 
 

Seminar Manajemen Kas : Optimalisasi Kas Untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Timur

Pagi itu suasana berbeda terlihat di Ballroom Hotel Mesra Internasional Samarinda. Beberapa orang petugas sibuk lalu lalang sambil memberikan instruksi kepada yang lain dan disambut dengan isyarat anggukan untuk mengiyakan perintahnya. Sebagian yang lain terlihat sedang memeriksa kembali persiapan-persiapan yang telah dilakukan sebelumnya untuk memastikan bahwa segala sesuatunya berjalan sebagaimana mestinya.  Sementara disudut yang lain terlihat beberapa orang yang dengan sabar berdiri mengantri sambil  menunggu orang didepannya selesai menuliskan nama dan asal instansinya pada buku daftar hadir yang telah disediakan, sebagian yang lain  tampak sedang membuka-buka bahan yang dibagikan oleh panitia. Apa gerangan yang sedang terjadi di pagi yang cerah ini? Pagi ini, tanggal 15 April 2010 Kanwil DJPBN Provinsi Kalimantan Timur mengadakan kegiatan seminar guna menunjang tugas pokoknya sebagai pembina perbendaharaan negara di Wilayah Kalimantan Timur. Kali ini Kanwil DJPBN Provinsi Kaltim menggandeng Bappeda Kaltim untuk secara bersama-sama mengundang KPA/PPK satker vertikal dan SKPD wilayah pembayaran KPPN Samarinda dan Balikpapan untuk mengikuti Seminar Manajemen Kas. Seminar yang dihadiri oleh lebih dari 200 peserta ini mengangkat tema Optimalisasi Kas Untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Timur.

Acara diawali dengan pembacaan laporan Ketua Panitia oleh Ibu Wiwieng Handayaningsih yang menyoroti latar belakang diadakannya seminar Manajemen Kas ini yaitu adalah berangkat dari keprihatinan terhadap kondisi riil yang terjadi di wilayah Kaltim dimana tingkat serapan dana APBN yang relatif kecil/lambat dan kedisiplinan satker dalam menyusun dan menyampaikan laporan perencanaan kas masih rendah serta  tingkat keakuratan perencanaan kas yang dilaporkan pun masih jauh dari yang diharapkan.

Tepat pukul 09.30 WITA seminar Manajemen Kas resmi dibuka. Sedianya seminar ini akan dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, namun dikarenakan kesibukannya, beliau berhalangan hadir dan mewakilkan kepada Asisten IV Bidang Keuangan yaitu Bapak H. Muhammad Aswin. Dalam sambutannya Beliau menyatakan  keprihatinannya terhadap kondisi penyerapan dana APBN yang rendah yang hingga triwulan I tahun 2010 ini hanya berkisar 4 % dari pagu dana APBN yang dialokasikan bagi Provinsi Kaltim. Untuk itu beliau menginstruksikan kepada jajaran dibawahnya untuk secara tertib dan bersungguh-sungguh memahami dan mendalami persoalan manajemen kas ini dan melakukan langkah-langkah perbaikan dalam pengelolaan dana APBN yang dikuasainya sehingga dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Kaltim. Dan pada kesempatan ini pula Beliau menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Departemen Keuangan, khususnya Kanwil DJPBN Kaltim yang telah banyak memberikan bimbingan dan pembinaan terkait masalah keuangan negara.

Materi selanjutnya secara berturut-turut disampaikan oleh Pj. Kepala Kanwil DJPBN Provinsi Kaltim (Ibu Elin Sumarlina), Kepala Bappeda Provinsi Kaltim (Bapak H. Rusmadi) dan CST. Bank Mandiri (Bapak Bambang Purnomosidi). Dalam paparannya,  Ibu Elin Sumarlina menjelaskan bahwa dengan perencanaan kas dan penarikan dana APBN yang tepat dan akurat dapat membantu pemerintah menetapkan saldo kas minimum sebagai buffer cash/cadangan kas untuk membayar kewajiban-kewajiban pemerintah, pemanfaatan kas menganggur (idle cash). Selanjutnya, tak lupa beliau mengingatkan kembali bahwa kewajiban menyusun dan melaporkan perencanaan kas (cash forcasting) ini telah dimulai sejak tahun 2004, namun hingga saat ini implementasinya masih jauh dari yang diharapkan. Untuk itu beliau mengajak kepada para KPA/PPK untuk lebih bersungguh-sungguh dalam merancanakan suatu kegiatan yang sudah ditetapkan dalam DIPA dan memperkirakan kebutuhan dananya serta melakukan penarikan dana sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan baik secara harian, mingguan ataupun bulanan. Sehingga dengan demikian pencairan dana APBN tidak menumpuk pada setiap akhir tahun anggaran sebagaimana yang terjadi saat ini. Paparan dilanjutkan oleh Kepala Bappeda Kalimantan Timur, Bapak. Dr. H. Rusmadi, beliau  banyak menjelaskan mengenai visi Kaltim Bangkit 2013. Visi untuk mewujudkan Kaltim sebagai pusat agroindustri dan energi terkemuka menuju masyarakat adil dan sejahtera. Pada kesempatan ini pula beliau menyampaikan bahwa saat ini provinsi Kalimantan Timur sedang giat-giatnya mengembangkan komoditas ekspor dengan ditunjang pembangunan infrastruktur yang memadai. Harapannya bahwa Kaltim masa depan adalah Kaltim yang perekonomiannya tidak lagi berbasis pada sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources) seperti migas dan batubara, namun lebih menitikberatkan pada perekonomian berbasis SDA yang dapat diperbaharui (sektor pertanian/perkebunan). Selanjutnya narasumber dari  Bank Mandiri, Bapak Bambang Purnomosidi mengatakan bahwa sebagai “bank plat merah” bank Mandiri telah ditunjuk oleh Departemen Keuangan menjadi Bank Operasional I untuk wilayah Kaltim, setelah menyisihkan bank-bank lain dalam proses tender/lelang. Pada kesempatan ini pula beliau menjelaskan mengenai tugas dan kewajiban Bank Operasional I, dan proses bisnis pencairan/transfer dana APBN, serta harapan Bank Mandiri untuk dapat turut serta membantu pemerintah dalam rangka penerimaan dan pengeluaran/penyaluran dana APBN.

Tanpa jeda waktu yang terlalu lama, setelah paparan dari para narasumber, seminar dilanjutkan dengan acara talkshow yang dimoderatori oleh ibu Wiwieng Handayaningsih. Talkshow dengan tema Mekanisme Pencairan Dana di KPPN ini berjalan hangat dan menarik. Untuk menghidupkan suasana, dan menghilangkan rasa bosan serta kesan yang terlalu formal, talkshow dibagi menjadi tiga sesi yang pada setiap akhir sesinya diselingi hiburan musik lengkap dengan penyanyinya. Talkshow ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai proses bisnis yang terjadi di KPPN. Proses pengajuan SPM, penerbitan SP2D hingga dana diterima di rekening satker/pihak lain yang ditunjuk dijelaskan oleh Kepala KPPN Samarinda, sedangkan proses bagaimana KPPN menyediakan dana tersebut dipaparkan oleh Kepala KPPN Balikpapan. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan, salah satu pertanyaan yang diajukan peserta yang menurut versi moderator adalah pertanyaan yang terbaik dan relevan adalah datang dari peserta dari Kantor Imigrasi Samarinda yang menanyakan perihal penyetoran dana dalam perencanaan kas, dana apa yang disetorkan?. Pertanyaan tersebut timbul mungkin dikarenakan sebagian peserta seminar lebih banyak terfokus pada rencana penarikan dana saja. “Perencanaan kas tidak hanya menyusun/membuat rencana penarikan dana saja tetapi didalamnya termasuk juga rencana penyetoran dana, setoran tersebut dapat berasal dari uang yang dihasilkan oleh satker yang karena fungsinya menghasilkan penerimaan negara atau dari pajak-pajak yang dipungut bendahara” jawab ibu Elin Sumarlina menganggapi pertanyaan tersebut.

Format talkshow yang lain dari biasanya dan materi yang menarik ini membuat waktu terasa cepat berlalu sehingga tanpa terasa jam telah menunjukkan pukul 14.00 WITA, atau mundur 1 jam dari waktu yang ditetapkan dalam undangan. Saatnya seminar ini ditutup, dan saatnya pula para peserta kembali ke tempat tugasnya masing-masing dengan membawa tugas tambahan yang cukup berat sebagai abdi negara untuk menghasilkan perencanaan kas baik dengan tingkat deviasi yang rendah atau bahkan mungkin nol. Besar harapan, kiranya seminar ini dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Kalimantan Timur.

Diberitakan oleh Meda Febriana A_duktek2010