Sibolangit, perbendaharaan.go.id - Sebuah target yang optimis mengenai masa depan KPPN Percontohan diutarakan Dirjen Perbendaharaan (PBN), Herry Purnomo di depan peserta Rapim Regional dan Sosialisasi PMK No. 192/PMK.05/2009 tentang Perencanaan Kas di Sibolangit, Sumatera Utara, hari Jum'at lalu (19/02).
"Walaupun secara formal baru ada 37 KPPN Percontohan, akan tetapi melihat perkembangan bahwa seluruh KPPN menunjukkan inisiatif dan semangat untuk berubah dengan memberikan pelayanan terbaik dan menerapkan pola pelayanan KPPN Percontohan, maka saya berharap pada tahun 2011 seluruh 178 KPPN dapat berubah menjadi KPPN Prima," ujar beliau dengan air muka yang optimis dan bersemangat sekali.
Tidak sedikitpun, dalam pengarahannya, Herry Purnomo terlihat merasa bahwa penetapan target ini akan membebani jajarannya walaupun Menteri Keuangan telah memberikan tugas lain yang dituangkan dalam salah satu kontrak kinerja eselon I Ditjen PBN yang tidak kalah berat untuk diimplementasikan pada tahun 2010 yaitu penerapan layanan unggulan pada 30 Kanwil Ditjen PBN. Sepertinya beliau memang sudah sangat yakin bahwa seluruh pegawai Ditjen PBN akan mendukung untuk mewujudkan kedua target tersebut.
Setelah melihat wajah seluruh instansi vertikal di Kanwil Ditjen PBN Banda Aceh, Medan, Padang dan Pekanbaru melalui tampilan profil sebelum pengarahannya, Dirjen PBN mengatakan, "yang membedakan dari masing-masing kantor adalah jumlah pegawai dan integritas yang mereka miliki." "Tetapi, tidak hanya para pegawai saja yang harus merubah mindset, para kepala kantor juga punya kewajiban untuk meneliti kembali volume pekerjaan yang dimiliki dan mengkaji ulang pembagian kerja pegawainya," tambah beliau menanggapi permohonan penambahan pegawai di masing-masing unit kerja yang mempresentasikan profilnya.
Dalam Rapim Regional yang dihadiri oleh Sekretaris Ditjen PBN, K. A. Badaruddin, Direktur Pengelolaan Kas Negara (PKN), Tata Suntara, Kepala Kanwil Banda Aceh, Agus Santoso, Kepala Kanwil Medan, Ahmad Fadillah, Kepala Kanwil Padang, Zamhari, dan Kepala Kanwil Pekanbaru, R. Moch. Atlap Noor Syamsoe; Dirjen PBN juga memperhatikan kekosongan pegawai di sejumlah daerah. Beliau telah meminta Sekretaris Ditjen PBN, K. A. Badaruddin untuk menambah pegawai melalui penerimaan sumber daya manusia (SDM) STAN mulai tahun 2010.
"Saya sangat menghargai dan mendukung pengembangan IT dan inovasi didalamnya untuk menunjang pelayanan," ujar Herry Purnomo menanggapi inisiatif pengembangan IT di beberapa kanwil yang hadir pada saat itu. Optimalisasi aplikasi pendukung pelayanan KPPN seperti SMS Center, Rekon Mobile dan Intranet, menurut beliau harus terus dikaji dan dikembangkan, karena akan memberikan kemudahan pelayanan kepada para Satker. "Hal ini juga dapat mendukung trial penerapan SPAN (Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara, red) pada tahun 2011 - 2012," tambah beliau.
Selain mendorong inovasi dari KPPN dan Kanwil, Herry Purnomo juga berbagi informasi mengenai inovasi yang sedang dikaji lebih lanjut mengenai penggunaan kartu kredit korporasi. "Saat ini di Kantor Pusat sedang dikaji lebih jauh mengenai penggunaan kartu kredit korporasi untuk pembiayaan perjalanan dinas," jelas beliau mengenai inovasi yang diharapkan akan mendukung sistem pembiayaan perjalanan at-cost yang digunakan saat ini. "Pada saatnya nanti, inovasi ini akan diujicobakan terlebih dahulu pada tingkat eselon II Kantor Pusat DJPBN."
Masih mengenai inovasi dan pengembangan IT, Dirjen PBN meminta KPPN dan Kanwil memberikan masukan mengenai konsep KPPN filial dan KPPN Mobile. Dua konsep yang digunakan untuk memberikan pelayanan kepada para satker yang terletak jauh dari lokasi KPPN induk. Beliau meminta masukan secepatnya karena adanya keinginan untuk meluncurkan KPPN Mobile pada pertengahan tahun 2010.
Mengakhiri pengarahannya di Hotel Hill and Resort, Sibolangit, yang berjarak sekitar dua jam perjalanan dari Medan, Sumatera Utara; Herry Purnomo menjelaskan sedikit mengenai perkembangan Indikator Kinerja Utama (IKU) Ditjen PBN. "Saat ini kita memiliki 19 IKU. Ini berarti Ditjen PBN merupakan pemegang IKU terbanyak di Kementerian Keuangan RI," jelas beliau. "Dengan demikian, saya mengharapkan adanya pelatihan Balance Score Card untuk mempersiapkan ketersediaan manajer IKU dan job grading di Kanwil dan KPPN,' tambah beliau.
Rapim Regional Sibolangit, Sumut ini merupakan seri ketiga dari Rapim Regional dan Sosialisasi PMK No. 192/PMK.05/2009 tentang Perencanaan Kas yang diprakarsai oleh Direktorat PKN dan Sekretariat Ditjen PBN. Kedua Rapim Regional terdahulu diselenggarakan di Mataram, Lombok dan Surabaya, Jawa Timur. Tidak hanya mengundang para Kepala Kanwil, acara ini juga dihadiri oleh para pejabat eselon III dan beberapa pejabat eselon IV di lingkup Kanwil dan KPPN.
|