Liputan Roadshow Dirjen PBN: Rangkasbitung, Serang dan Tangerang
Rangkasbitung, perbendaharaan.go.id - Sekali lagi Dirjen Perbendaharaan (PBN), Herry Purnomo melakukan perjalanan darat (roadshow) untuk melihat kondisi kantor-kantor Ditjen PBN yang ada di daerah. Kali ini Kantor Wilayah (Kanwil) X Ditjen PBN Serang dan KPPN-KPPN di bawahnya yang mendapat giliran untuk didatangi langsung oleh beliau dan Sekretaris Ditjen PBN (Kamis, 18/2).
Kesempatan pertama didapatkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Rangkasbitung. KPPN yang diresmikan tahun 2004 ini, mendapat kehormatan dikunjungi pucuk pimpinan PBN untuk pertama kalinya. Disambut oleh Kepala Kanwil X Ditjen PBN Serang, Sugianto dan Kepala KPPN Rangkasbitung, Fahma Sari Fatma; Dirjen dan Sekretaris PBN langsung mendatangi front office kantor tersebut untuk meninjau rencana pengembangan layout kantor. Walaupun tampilan front office KPPN Rangkasbitung sudah terlihat tetapi diharapkan dengan adanya pengembangan, maka pelaksanaan SOP dan layanan ala KPPN Percontohan di KPPN tersebut akan lebih optimal lagi.
"Sebenarnya masih ada titik layanan yang rawan di KPPN. Pengesahan SKPP adalah titik layanan yang dimaksud," singkap Dirjen PBN pada saat pengarahan mengakhiri kunjungan beliau di KPPN Rangkasbitung. "Seharusnya lama proses pengesahan SKPP dapat dipastikan dan dapat dibuat lebih cepat daripada yang sudah dilakukan sekarang. Hal ini apabila dilaksanakan dapat menjadi salah satu bentuk janji layanan KPPN terhadap satker," lanjut beliau.
Terkait dengan perubahan tampilan dan layout di hampir seluruh KPPN non Percontohan menyesuaikan dengan apa yang sudah dilakukan saudaranya, KPPN Percontohan; Herry Purnomo menegaskan bahwa perubahan-perubahan tersebut harus dapat memberikan kesan yang mendalam bagi satker yang dilayani. "Yang kita inginkan adalah pelayanan yang menyerupai perbankan dengan tampilan layaknya kantor modern, sehingga dapat menghilangkan kesan kantor pemerintah yang kumuh di masyarakat," ujar beliau di depan tidak lebih dari 10 orang para pegawai KPPN Rangkasbitung (pegawai KPPN yang lain sedang melaksanakan kegiatan sosialisasi perencanaan kas di luar kantor, red).
Salah satu poin pengarahan Dirjen PBN adalah ucapan apresiasi yang besar atas apa yang telah dilakukan KPPN yang beralamat di Jl. Siliwangi tersebut. Beliau mengapresiasi usaha-usaha yang sudah dilakukan mereka dalam menunjukkan perubahan organisasi. Selain perubahan layout, terdapat juga inisiatif penandatanganan pakta integritas dengan para satker, pemasangan banner dan spanduk anti gratifikasi, serta pemanfaatan IT untuk menunjang pelayanan, seperti rekonsiliasi via internet. "Saya mengapresiasi apa saja yang telah dilakukan oleh KPPN non percontohan seperti halnya KPPN Rangkasbitung untuk menunjukkan semangat perubahan yang ada di Ditjen Perbendaharaan," ujar beliau menyemangati.
Dirjen PBN juga mengangkat sebuah inovasi terbaru yang dapat mendukung pelayanan KPPN di daerah yang terpencil yaitu mobil pelayanan KPPN keliling. Serupa dengan pelayanan Samsat atau SIM Keliling yang sudah diterapkan Kepolisian, alat pelayanan seperti ini dapat dimanfaatkan untuk memudahkan satuan kerja (Satker) untuk melakukan rekonsiliasi data tanpa perlu datang ke KPPN. "Pelayanan mobil keliling ini dapat digunakan untuk melayani Satker di daerah Bayah dan Sumur yang terletak ratusan kilometer dari KPPN Rangkasbitung," ujar beliau dihadapan pegawai KPPN yang menangani sekitar 300 SPM setiap bulannya. Berbeda dengan konsep pelayanan KPPN philial, jenis pelayanan mobil keliling ini tidak membutuhkan gedung kantor yang harus disewa di daerah target atau petugas yang harus tinggal di kantor philial tersebut, melainkan cukup saling bergantian untuk mengunjungi wilayah target sekitar 2 minggu sekali.
Setelah itu, kedua pimpinan puncak Ditjen PBN dan rombongan bergegas menuju Kanwil X Ditjen PBN Serang. Di kanwil ini, Dirjen PBN melihat kesiapan pelaksanaan layanan unggulan yang ditunjukkan dengan adanya front office untuk melayani Satker sesuai dengan yang diusulkan para Kepala Kanwil tahun lalu. Untuk mendukung pelaksanaan one-stop-service ini, Kanwil Serang melakukan pembinaan terhadap 16 orang pegawai yang berusia di atas 45 tahun untuk mengikuti pelatihan pengenalan komputer. Beberapa hal yang diangkat dalam pengarahan beliau di Kanwil Serang yaitu pengintegrasian data kepegawaian, optimalisasi penggunaan dana dan fasilitas yang ada dan pembentukan gugus tugas dalam rangka pembinaan ke Satker.
Pada kunjungannya di KPPN Serang, yang merupakan satu-satunya KPPN Percontohan di wilayah Kanwil Ditjen PBN, Dirjen PBN sempat mewawancarai salah satu perwakilan Satker yang sedang menunggu pelayanan. Setelah mendapatkan bahwa perwakilan Satker tersebut puas dengan pelayanan KPPN, beliau lalu "mempromosikan" KPPN Mobile yang akan digulirkan kira-kira bulan Juli 2010. Pada pengarahannya, Herry Purnomo menghimbau para pegawai untuk melakukan inovasi dan terobosan untuk menunjang pelayanan. Selain itu, beliau meminta agar permasalahan-permasalahan yang timbul sudah seharusnya segera dilaporkan secara hirarkis. Pada akhirnya, beliau menanyakan kesiapan KPPN Serang untuk melaksanakan pemeriksaan akun pada saat penyampaian dolumen di Front Office.
Saat mengunjungi KPPN Tangerang, Dirjen PBN juga menyempatkan untuk memberikan pengarahan. Beberapa hal yang diangkat lebih cenderung teknis karena menjawab kebutuhan dari KPPN itu sendiri. Diantaranya, meminta rencana rehabilitasi tata ruang dan pengadaan sarana serta prasarana pada KPPN Tangerang untuk dikonsolidasikan dengan kantor pusat agar dapat sesuai dengan standar tata ruang pelayanan. KPPN yang memiliki pegawai sebanyak 38 orang ini menangani sebanyak 134 Satker dengan volume pekerjaan (penerbitan SP2D) sekitar 100-200 SP2D per hari setelah awal tahun.
Oleh: Tonny - Bagian Pengembangan Pegawai.