Liputan Pengarahan Calon Pegawai Baru Lulusan STAN
Jakarta, perbendaharaan.go.id– Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Tidak salah jika peribahasa tersebut jika dibandingkan dengan nasihat dari Direktur Jenderal Perbendaharaan kepada para calon pegawai baru lulusan STAN tahun 2010 yang disampaikan kemarin, 6 Januari 2011, di Jakarta.
“Sebenarnya saya menginginkan putra-putra daerah bisa memimpin organisasi (Ditjen Perbendaharaan-red) di daerah,” kata Herry Purnomo, Direktur Jenderal Perbendaharaan kemarin di Jakarta. “Tetapi karena sistem penyaringan (masuk STAN-red) terbuka, maka orang-orang daerah, utamanya Indonesia Timur, masih kalah bersaing. Inilah tantangannya. Jadi kalian harus siap untuk ditempatkan di seluruh Indonesia,” lanjut beliau di hadapan 196 orang lulusan STAN tahun 2010.
“Saya dulu juga mulai dari pelosok,” kata orang nomor satu di Ditjen Perbendaharaan itu. “Pertama kali saya ditempatkan di pelosok. Sarana transportasi belum seperti sekarang. Pesawat yang ada hanya pesawat tipe ‘diisi nine’, bukan DC-9, jumlah penumpangnya hanya 9,” sambung beliau disambut gelak tawa para pegawai.
Dalam arahannya, Direktur Jenderal Perbendaharaan tersebut menekankan pentingnya integritas dalam diri para pegawai. Hal tersebut sangat penting untuk menjaga dan melanjutkan reformasi birokrasi yang telah berhasil dibangun di lingkungan organisasinya.
“Wajah-wajah anda adalah wajah-wajah meyakinkan. Semoga saya tidak menemukan wajah Gayus di sini. Yang saya maksud adalah kelakuan Gayus. Wajah boleh mirip tetapi kelakuan jangan,” tambah Herry Purnomo lagi.
Penempatan pertama di pelosok menurut beliau sangat bermanfaat untuk menempa mental para pegawai. Mereka akan menjadi pegawai-pegawai dengan mental tangguh. Dirjen Perbendaharaan yakin bahwa para pegawai lulusan STAN akan menjadi motor bagi kantor-kantor di pelosok-pelosok Indonesia.
“Saya minta ke Pak Sekretaris untuk jangan ada yang ditempatkan di Jakarta. Kita fokus di pelosok-pelosok. Ada 177 KPPN, dikurangi 33 KPPN di ibu kota propinsi dan KPPN di pulau Jawa, saya kira satu KPPN bisa-lah mendapatkan satu orang (lulusan STAN-red),” tambahnya.
“Saudara harus bisa menjadi motor. Saudara wajib menyerahkan tenaga dan pikiran Saudara,” kata Herry Purnomo. “Anda harus mempercepat interaksi dengan lingkungan kantor yang baru. Banyak orang menilai bahwa kultur di Ditjen Perbendaharaan itu sangat bagus. Kebersamaannya sangat tinggi,” tambah beliau lagi.
Di samping menjelaskan tentang masalah penempatan, Herry Purnomo juga menyampaikan tentang masa depan para pegawai di Ditjen Perbendaharaan. Dikatakan oleh Dirjen Perbendaharaan bahwa semua pegawai mempunyai hak yang sama untuk mengembangkan diri. Ditjen Perbendaharaan memfasilitasi dengan adanya program beasiswa bagi para pegawainya. “Kita juga mempunyai time frame karir yang jelas,” kata Herry Purnomo lagi.
Sementara dalam laporannya, K. A. Badaruddin, Sekretaris Ditjen Perbendaharaan, menyampaikan bahwa pegawai baru lulusan STAN tahun 2010 berjumlah 196 orang. Mereka telah diterima pada tanggal 1 Nopember 2010 dan telah diberikan pembekalan.
“Keseluruhan lulusan STAN 2010 ini berjumlah 196 orang,” kata K. A. Badaruddin. “Kepada mereka telah diberikan pembekalan. Tanggal 8 – 10 Nopember 2010 diberikan motivasi dan tanggal 13 – 14 Nopember 2010 berbentuk outbond,” lanjut beliau. “Saat ini mereka sedang mengikuti program pemagangan pada instansi vertikal di Kantor Pusat (Ditjen Perbendaharaan-red) dan kantor daerah di Jakarta,” tambah beliau lagi.
Acara pengarahan yang berjalan sangat santai tersebut sekaligus menjadi ajang perkenalan para pejabat eselon II kantor pusat dan beberapa pejabat eselon tiga Sekretariat, mereka adalah K. A. Badaruddin, Tri Buwono Tunggal, Abdul Rahman Ritonga, Hasudungan Siregar, Tata Suntara, Sony Loho, Hari Utama Ribowo dan Anandiwati. Sementara pejabat eselon III tampak hadir adalah Sahat M. T. Panggabean, Didyk Choiroel, Ahmad Syaifuddin, Ludiro, Hery Sunyoto dan Rinaldi.
Sumber : www.perbendaharaan.go.id